Kamis, 12 Januari 2017

Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)


Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)

Posted on 

IC (Integrated Circuit) adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukan dalam satu chip silicon. Di dalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika seperti transistor, resistor, dioda, kapasitor, dll dan di kemas menjadi satu, yang bersama-sama sebagai pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi dari IC itu sendiri.

IC (Integrated Circuit)

Pengertian IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.
Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Teknik pembuatan IC sama dengan pembuatan transistor, karena IC memang perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut apliksasinya, yaitu IC digital dan IC analog. Di dalam IC digital terdapat rangkaian jenis saklar (on/ off), sedangkan IC analog berisi rangkaian jenis penguatan.

Jenis-jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya :

1. IC op-amp
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.

Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741

IC 741,datasheet IC 741,lm741,Op-Amp,operasional amplifier,definisi penguat opreasional,pengertian op-amp,arti op amp,teori ic 741,dasar teori lm741,artikel lm741,konfigurasi pin 741,fungsi pin lm741,karakteristik op amp 741,output op amp 741,osilasi pada op-amp,nilai offset lm741,konfigurasi op amp 741,rangkaian op amp 741,skema op amp 741,diagram blog lm741,bentuk op amp lm741
Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.
  • Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.
  • Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V.
  • Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.
Pada sebuah peguat operasional (Op-Amp) dikenal beberapa istilah yang sering dijumpai, diantaranya adalah :
  • Tegangan ofset masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.
  • Arus offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan.
  • Arus panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan).
    Harga CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.
Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity gain frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. hal ini hanya berlaku untuk isyarat yang kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan sehingga output maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative rendah.
2. IC power adaptor (regulator)
Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.
Salah satu metode agar dapat menghasilkan tegangan output DC stabil adalah dengan menggunakan IC 78XX untuk tegangan positif dan IC 79XX untuk tegangan negatif dalam sistem Regulator Tegangan. Di bawah ini adalah besarnya tegangan output yang dapat dihasilkan IC regulator 78XX dan 79XX dimana XX adalah angka yang menunjukan besar tegangan output stabil.
  1. IC 7805 untuk menstabilkan tegangan DC +5 Volt
  2. IC 7809 untuk menstabilkan tegangan DC +9 Volt
  3. IC 7812 untuk menstabilkan tegangan DC +12 Volt
  4. IC 7824 untuk menstabilkan tegangan DC +24 Volt
  5. IC 7905 untuk menstabilkan tegangan DC -5 Volt
  6. IC 7909 untuk menstabilkan tegangan DC -9 Volt
  7. IC 7912 untuk menstabilkan tegangan DC -12 Volt
  8. IC 7924 untuk menstabilkan tegangan DC -24 Volt
IC regulator tersebut akan bekerja sebagai regulator tegangan DC yang stabil jika tegangan input di atas sama dengan atau lebih dari MIV (Minimum Input Voltage), sedangkan arus maksimum beban output yang diperbolehkan harus kurang dari atau sama dengan MC (Maximum Current) sesuai karakteristik masing-masing.
Type ICRegulation VoltageMaximum CurrentMinimum Input Voltage
78L05+5V0.1A+7V
78L12+12V0.1A+14.5V
78L15+15V0.1A+17.5V
78M05+5V0.5A+7V
78M12+12V0.5A+14.5V
78M15+15V0.5A+17.5V
7805+5V1A+7V
7806+6V1A+8V
7808+8V1A+10.5V
7812+12V1A+14.5V
7815+15V1A+17.5V
7824+24V1A+26V
78S05+5V2A+8V
78S09+9V2A+12V
78S12+12V2A+15V
78S15+15V2A+18V
Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx.
Berikut adalah skema elektronik Regulator Tegangan menggunakan IC 78XX dan IC 79XX.

Cara kerja rangkaian

Tegangan input AC dari PLN 220-240V diturunkan dengan Trafo Step-down sesuai kebutuhan. Apabila keperluan output adalah 5 Volt DC maka tegangan AC tadi cukup diturunkan menjadi 9V atau 12V. Tegangan AC tersebut disearahkan dengan 4 buah Dioda (Dioda Bridge) kemudian difilter oleh Condensator C1 dan C2.
Tegangan yang telah difilter (disaring) masih belum stabil dan belum menghasilkan 5Volt. Di sinilah IC regulator 7805 dan 7905 dipasang untuk menurunkan dan menstabilkan tegangan menjadi 5 Volt. Condensator C3, C4, C5, dan C6 dipasang sebagai penghilang noise (ripple AC yang masih terbawa) sekaligus sebagai filter tambahan. Kombinasi Resistor R1-L1 dan R2-L2 adalah sebagai indikator output.
Lanjut ke page 2 untuk lanjut membaca Jenis-jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya :
3. IC silinder
Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held Tranceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama dari pada jenis IC penguat yang lain.
4. IC timer 555
IC NE555 yang mempunyai 8 pin (kaki) ini merupakan salah satu komponen elektronika yang cukup terkenal, sederhana, dan serba guna dengan ukurannya yang kurang dari 1/2 cm3 (sentimeter kubik). Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing.
Dilihat dari perusahaan pembuatnya, IC NE555 merupakan pabrikan dari Philips dan Texas Instrument. Sebenarnya banyak perusahaan yang membuat IC yang serupa dengan NE555 ini. Masing-masing perusahaan mengeluarkan dengan desain dan teknologi yang berbeda-beda. Misalnya, National Semiconductor membuat dan menyebutnya dengan nama LM555, Motorola / ON-Semi mendesainnya dengan transistor CMOS sehingga komsusi powernya cukup kecil dan menamakannya MC1455. Maxim membuat versi CMOS-nya dengan nama M7555. Walaupun namanya berbeda-beda, tetapi fungsi dan diagramnya saling kompatibel (fungsi dan posisi pinnya) antara yang satu dengan yang lainnya.
Walaupun kompatibel satu sama lain, tetap saja ada beberapa karakteristik spesifik yang berbeda seperti konsumsi daya, frekuensi maksimum dan lain sebagainya. Kesemuanya itu, lebih jelasnya di sajikan pada datasheet masing-masing pabrikan.
Praktisnya, fungsi dan aplikasi IC NE555 ini banyak sekali digunakan diantaranya sebagai pengatur alarm, sebagai penggerak motor DC, bisa digabungkan dengan IC TTL (Transistor-transistor Logic) dan sebagai input jam digital untuk “keperluan yang diinginkan” (kalau hanya untuk jam digital biasa, sudah banyak IC yang bisa langsung digunakan), bisa juga dimanfaatkan dalam rangkaian saklar sentuh, dan jika digabungkan dengan infra merah ataupun ultrasonic, NE555 ini bisa dijadikan sebagai pemancar atau remote control.
Apalagi jika digabungkan dengan teknik modulasi dan beberapa komponen elektronika yang mendukung, bisa dihasilkan remote control multi channel yang bisa mengontrol beberapa perangkat elektronik lain dalam satu remote (memang jangkauan jaraknya tidak terlalu jauh, paling sekitar 10m – 20m. Beda dengan yang menggunakan frekuensi radio).
Untuk keperluan praktis dalam membuat sebuah rangkaian dengan IC ini, yang perlu diketahui adalah posisi dan fungsi masing-masing kakinya saja, yang dapat dilihat seperti berikut:

PIN IC NE555

Fungsi Masing-masing PIN (Kaki) IC NE555

PIN ke:KETERANGAN
1Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
2Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop
3Output, pin keluaran dari IC 555.
4Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
5Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung (diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin ground
6Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc
7Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu
8Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.
Sedangkan untuk mengetahui cara kerja dan detail struktur fisik IC NE555 ini bisa dilihat dari rangkaian/komponen internalnya.

Komponen Internal IC NE555

Pada diagram blok di atas, internal IC NE555 yang kecil ini terdiri dari: 2 buah komparator (Pembanding tegangan), 3 buah Resistor sebagai pembagi tengangan, 2 buah Transistor (dalam praktek dan analisis kerjanya, transistor yang terhubung pada pin 4 biasanya langsung dihubungkan ke Vcc), 1 buah Flip-flop S-R yang akan mengatur output pada keadaan logika tertentu, dan 1 buah inverter.
tabel-aplikais-dasar-ic-ne555
Tabel 1: Aplikasi dasar IC Timer NE555
Dengan melihat Gambar 2 dan Tabel 1, secara umum cara kerja internal IC ini dapat dijelaskan bahwa, ketika pin 4 sebagai reset diberi tegangan 0V atau logika low (0), maka ouput pada pin 3 pasti akan berlogika low juga. Hanya ketika pin 4 (reset) yang diberi sinyal atau logika high (1), maka output NE555 ini akan berubah sesuai dengan tegangan threshold (pin 6) dan tegangan trigger (pin 2) yang diberikan.
Ketika tegangan threshold pada pin 6 melebihi 2/3 dari supply voltage (Vcc) dan logika output pada pin 3 berlogika high (1), maka transistor internal (Tr) akan turn-on sehingga akan menurunkan tegangan threshold menjadi kurang dari 1/3 dari supply voltage. Selama interval waktu ini, output pada pin 3 akan berlogika low (0).
Setelah itu, ketika sinyal input atau trigger pada pin 2 yang berlogika low (0) mulai berubah dan mencapai 1/3 dari Vcc, maka transistor internal (Tr) akan turn-off. Switching transistor yang turn-off ini akan menaikkan tegangan threshod sehingga output IC NE555 ini yang semula berlogika low (0) akan kembali berlogika high (1).
Sebetulnya cara kerja dasar IC NE555 merupakan full kombinasi dan tidak terlepas dari semua komponen internalnya yang terdiri dari 3 buah resistor, 2 buah komparator, 2 buah transistor, 1 buah flip-flop dan 1 buah inverter, yang kesemuanya itu akan di bahas pada kesempatan lain. Sekaligus dengan rangkaian/komponen external yang mendukungnya.
5. IC Digital
 analog-digital-converter-ic-adc-ic
Dalam IC digital, suatu titik elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan mewujudkan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika ‘0’ (nol, rendah) atau logika ‘1’ (satu, tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu ‘binary digit’ atau biasa disingkat dengan sebutan ‘bit’. Binary berarti sistem bilangan ‘dua-an’, yakni bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1. IC digital dibedakan menjadi dua yaitu :

A. IC TTL (Transistor-Transistor Logic)

Pada suatu lingkungan IC TTL logika ‘0’ direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai 0,7 Volt arus searah (DC, Direct Current), sedangkan logika ‘1’ diwakili oleh tegangan DC setinggi 3,5 sampai 5 Volt.
1.1 Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses data yang merupakan pengembangan dari teknologi pembuatan  Integrated Circuit (IC), Ada beberapa peristilahan yang dipakai untuk menunjukan tingkat kepadatan  (density) dari suatu chip IC, yaitu Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium Scale Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang yang sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas puluhan ribu sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk  memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali  input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh  kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000 buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000 transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
1.2 Permasalahan Pada IC TTL
Apabila terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut :
  • IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.
  • Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan yang tidak  terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika ‘1’ oleh chip IC TTL.

2B. IC CMOS (Complementary Metal Oxyde Semiconductor)

Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu  dilakukan untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus prosen. Tindakantindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS.
  • IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa atau polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.
  • Berhatihati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi.
  • IC CMOS harus merupakan komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan  dimasukan atau ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan.
  • Gunakan pemegang atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua akan berjalan biasa-biasa saja.
  • Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti ‘0’ atau ‘1, tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung, biasanyaIC CMOS akan cepat rusak.
IC merupakan salah satu komponen elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat  disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat disolder maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja, maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari aluminium atau tembaga yang biasanya disebut heatsink.

Sabtu, 02 Januari 2016

Advance Transmission Control Units


Advance Transmission Control Units

Advance Transmission Control Units


Modern day cars are offered with both Automatic and Manual Transmission as per the customer choice. In comparison to manual transmission, automatic transmissions enhance the driving comfort and also fuel efficient as it independently determines the point where engines run most efficiently. There are various aspects to discuss about the Advancement of Technology in Transmission Control Units.

Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis meningkatkan kenyamanan berkendara dan juga bahan bakar efisien karena secara independen menentukan titik di mana mesin berjalan paling efisien. 

Going High-tech: Modern Transmission Control Units are designed to meet high precision digital intelligence in order to find out engine’s ideal operating point, the control unit posses high-tech computer enabling complex operation of various kinds of automatic transmission systems.  The processing speed of a modern transmission unit is incredibly faster than the computers used in the lunar mission.

 Modern Unit Transmission Control dirancang untuk memenuhi presisi tinggi intelijen digital untuk mengetahui titik operasi yang ideal mesin, yang dimiliki unit kontrol komputer berteknologi tinggi memungkinkan operasi kompleks dari berbagai macam sistem transmisi otomatis. Kecepatan pemrosesan dari unit transmisi modern sangat lebih cepat dari komputer yang digunakan dalam misi ke bulan.

Conventional Automatic: A conventional automatic transmission uses various programs stored in the control unit to shift the gears. Most of cars are equipped with a switch strategically placed on the steering helping the drivers to shift gears avoiding errors and adds precision transmission power. Most common conventional transmission is designed with 6 gears though some ultra-efficient versions are designed with 9 gears.

 Sebuah transmisi otomatis konvensional menggunakan berbagai program yang tersimpan dalam unit kontrol untuk menggeser gigi. Sebagian besar mobil dilengkapi dengan saklar strategis ditempatkan pada kemudi membantu pengemudi untuk oper menghindari kesalahan dan menambah daya transmisi presisi. Kebanyakan transmisi konvensional umum dirancang dengan 6 gigi meskipun beberapa versi ultra-efisien dirancang dengan 9 gigi.

Automated Manual Transmission: An Automated Manual Transmission, abbreviated as AMT, is a combination of manual and automatic transmission. It offers the best of comfort and convenience of an automatic with an individual control of manual transmission. The clutch opens during the idling condition and utilizes the energy generated when it’s closed. This transmission drastically reduces carbon emissions and saves fuel in the process.

  Sebuah Transmisi Manual otomatis, disingkat AMT, adalah kombinasi dari transmisi manual dan otomatis. Ini menawarkan yang terbaik dari kenyamanan dan kemudahan otomatis dengan kontrol individu dari transmisi manual. Kopling terbuka selama kondisi idling dan memanfaatkan energi yang dihasilkan ketika itu ditutup. Transmisi ini secara drastis mengurangi emisi karbon dan menghemat bahan bakar dalam proses.

Dual Clutch Automated Transmission: This type of transmission comprises two separate transmissions. One is used for even gear shift and other one for odd gear shift. Both clutches shift back and forth between the transmissions within a fraction of second, allowing precision gear shift. The complex coordination in a dual clutch transmission is possible due to sophisticated transmission control system by a powerful processing.

Ganda Transmisi Kopling Otomatis: Jenis transmisi terdiri dari dua transmisi yang terpisah. Satu digunakan untuk pergeseran bahkan gigi dan satu lainnya untuk gear shift aneh. Kedua cengkeraman bergeser bolak-balik antara transmisi dalam sepersekian detik, yang memungkinkan perpindahan gigi presisi. Koordinasi kompleks dalam transmisi kopling ganda ini dimungkinkan karena canggih sistem kontrol transmisi oleh proses yang kuat.

Continuously Variable Transmission: Abbreviated as CVT, used without any shifting points that completely eliminates shifting response delays. As result, allowing the driver to accelerate accurately without any interruptions as the driving force is available all the times. The vehicle does not even shift back and forth between fixed shifting points, a feature most essential during steep inclines. CVT is widespread in Asia and North American markets.

Continuously Variable Transmission: Disingkat CVT, digunakan tanpa poin pergeseran yang benar-benar menghilangkan pergeseran keterlambatan respon. Akibatnya, memungkinkan pengemudi untuk mempercepat akurat tanpa interupsi sebagai kekuatan pendorong tersedia semua kali. Kendaraan bahkan tidak bergeser bolak-balik antara tetap poin pergeseran, fitur yang paling penting selama curam condong. CVT tersebar luas di Asia dan Amerika Utara pasar.

e-Clutch: An e-Clutch provides the comfort of any automated to a manual transmission in a cost effective way.  Drivers can shift into gear one by just stepping into gas pedal, the e-Clutch automates the clutch but not the transmission. The clutch pedal produces an electrical signal and sends it to the actuator, which decouples the clutch. This affordable transmission acts as an alternative to a fully automated transmission essentially useful for the drivers of compact cars who find themselves in a stop and go traffic within the urban spheres.

 Sebuah e-Clutch menyediakan kenyamanan setiap otomatis untuk transmisi manual dengan cara biaya yang efektif. Driver dapat bergeser menjadi satu gigi dengan hanya melangkah ke pedal gas, e-Clutch mengotomatisasi kopling tapi tidak transmisi. Kopling pedal menghasilkan sinyal listrik dan mengirimkannya ke aktuator, yang decouples kopling. Transmisi terjangkau ini bertindak sebagai alternatif untuk transmisi otomatis dasarnya berguna untuk pengemudi mobil kompak yang menemukan diri mereka dalam berhenti dan pergi lalu lintas dalam bidang perkotaan.

Coasting: The e-Clutch manual transmission can also benefit fuel efficient coasting functions, which is only possible with automatic transmissions. Coasting expands on the well-known start-stop function and enables additional fuel savings of up to ten percent. When this function is used, the engine not only switches off at traffic lights, but also while the vehicle is moving.

 Transmisi manual e-Clutch juga bisa mendapatkan keuntungan fungsi meluncur efisien bahan bakar, yang hanya mungkin dengan transmisi otomatis. Meluncur memperluas terkenal start-stop fungsi dan memungkinkan penghematan bahan bakar tambahan hingga sepuluh persen. Ketika fungsi ini digunakan, mesin tidak hanya mati di lampu lalu lintas, tetapi juga saat kendaraan bergerak.

http://www.automotive-technology.com/articles/id/advance-transmission-control-units